Harga Emas Perhiasan Anjlok, Investor Ritel Serbu Gerai Logam Mulia
Bantu LangsungKlik.id Berkembang! Donate Here
LangsungKlik.id, Nasional – Penurunan harga emas perhiasan di pasar domestik pada pertengahan Juni ini menjadi sorotan pelaku pasar dan masyarakat umum. Emas yang selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven) kini dinilai tengah berada dalam posisi yang menguntungkan untuk dibeli, khususnya oleh kalangan menengah dan investor ritel.
Data perdagangan dari pusat logam mulia menunjukkan, harga emas 10 karat kini berada di kisaran Rp718.330 per gram, menurun cukup tajam dibandingkan pekan lalu. Sementara itu, harga emas 22 karat juga mengalami koreksi, memicu lonjakan permintaan di sejumlah toko emas, baik di pusat perbelanjaan maupun toko konvensional.
Penurunan ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Sejumlah faktor global dan domestik disebut ikut berperan, seperti pelemahan harga emas internasional, penurunan harga jual emas Antam, serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah yang stabil di bawah Rp15.500 per USD disebut turut menekan harga logam mulia di dalam negeri.
Analis logam mulia dari Indonesian Gold Institute, Felix Hartono, menilai momentum ini sebagai peluang emas yang sebaiknya tidak dilewatkan. “Bagi masyarakat yang ingin memulai investasi emas atau menambah portofolio, sekarang adalah saat yang tepat. Terutama untuk jenis perhiasan klasik yang likuid dan bernilai jangka panjang,” ujarnya.
Tidak hanya investor profesional, pembeli ritel pun terlihat mulai memadati gerai-gerai emas di berbagai kota besar. Data penjualan dari beberapa toko perhiasan menyebutkan adanya lonjakan transaksi hingga 30 persen dalam dua hari terakhir. Permintaan tertinggi tercatat untuk emas 22 karat dengan model simpel, yang umumnya dipilih karena mudah dijual kembali.
Salah satu pedagang emas di Jakarta Pusat, Yani (43), mengungkapkan bahwa permintaan meningkat sejak awal minggu ini. “Banyak pembeli datang bukan hanya untuk membeli, tapi juga untuk menanyakan tren harga dan simulasi investasi jangka panjang. Kebanyakan beli untuk simpanan,” ujarnya saat ditemui di gerainya.
Pengamat pasar memperkirakan harga emas berpotensi kembali menguat pada kuartal akhir tahun ini, seiring dengan meningkatnya permintaan musiman menjelang hari besar keagamaan dan Natal. Jika tren global berubah atau dolar AS kembali melemah, harga emas bisa melonjak kembali. Untuk itu, momen sekarang dianggap sangat strategis bagi masyarakat yang ingin menabung dalam bentuk aset tahan inflasi.