BeritaDaerah

Harga Cabai di Jawa Timur Naik-Turun, Pedagang dan Konsumen Sama-Sama Pusing

Bantu LangsungKlik.id Berkembang! Donate Here

LangsungKlik.id, Surabaya – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Jawa Timur kembali menunjukkan fluktuasi tajam dalam sepekan terakhir. Fenomena ini membuat pedagang kewalahan menentukan harga jual, sementara pembeli mulai mengeluh karena pengeluaran dapur membengkak.

Pantauan di beberapa pasar seperti Pasar Wonokromo Surabaya, Pasar Besar Malang, hingga Pasar Tanjung Jember, tercatat bahwa cabai rawit merah melonjak tajam hingga Rp60.000 per kilogram, naik dari kisaran Rp52.000 di awal pekan. Sementara itu, cabai merah besar justru turun ke level Rp44.000 dari sebelumnya Rp48.000 per kilogram.

“Yang rawit sekarang makin mahal, datangnya susah. Tapi cabai merah besar malah turun karena pasokan dari Banyuwangi dan Kediri lagi lancar,” ujar Siti, pedagang bumbu dapur di Pasar Wonokromo, Jum’at (13/6/2025).

Kondisi cuaca yang tidak menentu ditengarai menjadi penyebab utama terganggunya pasokan cabai, terutama jenis rawit yang lebih sensitif terhadap hujan. Beberapa petani di Blitar dan Trenggalek mengaku kesulitan memanen tepat waktu karena curah hujan masih tinggi hingga awal Juni.

Baca Juga :  Stimulus Ekonomi dan Pelonggaran Moneter Dorong Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Di sisi lain, konsumen mulai mengurangi pembelian atau mencari alternatif cabai yang lebih murah. “Biasanya saya beli sekilo buat stok seminggu, sekarang beli setengah aja. Sayur sih tetap pedas, tapi sambalnya dibatasi,” kata Narti, ibu rumah tangga di Jember.

Pedagang mengaku tidak bisa banyak berbuat karena harga dari tengkulak sudah tinggi sejak awal distribusi. Bahkan ada pedagang yang memilih tidak menjual cabai jenis tertentu karena takut rugi jika tidak laku. “Kadang harga pagi sama sore beda, susah ngatur,” keluh Arif, pedagang di Pasar Besar Malang.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur sudah merespons situasi ini. Mereka menyatakan tengah memantau perkembangan harga cabai harian, serta siap melakukan operasi pasar jika tren naik tidak terkendali. “Kita pastikan distribusi tidak terganggu, termasuk stok dari luar daerah,” ujar juru bicara dinas.

Baca Juga :  Indonesia Luncurkan PCEM, Program Nasional Eliminasi Malaria hingga 2030


Harga cabai diprediksi masih fluktuatif hingga awal Juli, menjelang puncak musim panen dan libur Idul Adha. Konsumen disarankan memilih cabai sesuai kebutuhan dan tidak melakukan panic buying. Pemerintah juga diimbau segera menyusun strategi pengamanan stok pangan jangka pendek.

[LangsungKlik.id]

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x