Banjir Terparah di Bali dalam Sejarah, Status Darurat Bencana Ditetapkan

Langsungklik.id .
Gambar situasi banjir di Bali.

LangsungKlik.id, Nasional – Banjir besar yang melanda Bali sejak Selasa (9/9/2025) ditetapkan sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah Pulau Dewata. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan ke depan untuk mempercepat penanganan.

Hujan ekstrem dengan intensitas tinggi menjadi pemicu utama banjir yang merendam sedikitnya lebih dari 120 titik di tujuh kabupaten/kota, terutama di Denpasar, Gianyar, Badung, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan. Ketinggian air di sejumlah lokasi bahkan mencapai 2–3 meter.

Korban Jiwa dan Pengungsian

BNPB mencatat hingga Kamis (11/9), 14 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor. Selain itu, dua orang masih dinyatakan hilang di Kota Denpasar. Sementara itu, 562 warga mengungsi dengan sebaran terbanyak di Jembrana sebanyak 327 orang dan Denpasar 235 orang.

Baca Juga :  Ansor Karanganyar Ambulu Jember Tanam 250 Pohon Pisang Cavendis untuk Kemandirian Ekonomi

Total warga terdampak banjir diperkirakan mencapai 620 jiwa atau 202 kepala keluarga. Mereka kini ditampung di sejumlah lokasi pengungsian, mulai dari sekolah, balai banjar, hingga balai desa.

Kerusakan Fasilitas Umum

Selain menelan korban jiwa, banjir juga merusak fasilitas umum, ruko, serta jembatan di beberapa wilayah. Tercatat pula 18 titik longsor di Gianyar, Karangasem, dan Badung. Kondisi ini membuat akses transportasi di sejumlah jalur terganggu.

Pemerintah Provinsi Bali bersama BNPB, BPBD, TNI, dan relawan kini terus melakukan evakuasi dan distribusi bantuan. Perahu karet, pompa air, tenda, hingga paket logistik telah didistribusikan ke titik pengungsian.

Baca Juga :  Gas Air Mata Kedaluwarsa Diduga Dipakai Aparat Saat Bubarkan Massa di Pati

Tanggap Darurat Sepekan

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa status tanggap darurat berlaku selama tujuh hari. Hal ini untuk memastikan percepatan bantuan logistik, layanan kesehatan, dan pemulihan infrastruktur dasar.

Banjir kali ini disebut sebagai banjir terparah di Bali dalam beberapa dekade terakhir, dengan skala kerusakan dan jumlah korban yang jauh lebih besar dibanding kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada mengingat potensi hujan ekstrem masih dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang. (*)



Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments