BeritaFinanceGlobal

Bitcoin Turun ke US$106.500, Saham Asia Melemah Menyusul Kekhawatiran Ekonomi Global

Bantu LangsungKlik.id Berkembang! Donate Here

LangsungKlik.id, Finance – Pasar keuangan Asia menunjukkan tekanan terbaru: harga Bitcoin turun ke level US$106.500, sementara indeks saham regional mencatat koreksi ringan di tengah kekhawatiran tentang kebijakan moneter global dan perlambatan ekonomi.

Pergerakan Harga Bitcoin: Koreksi dan Titik Penting

  • Bitcoin sempat reli mendekati US$110.000 pekan ini, namun aksi ambil untung mulai terjadi, menurunkan harga ke kisaran US$106.500.
  • Para trader kripto memperhatikan level support kuat di US$105.000—penembusan di bawahnya berisiko memperpanjang koreksi.
  • Resistance kritis berada di US$110.000–112.000; penembusan di atas itu diperlukan untuk mengembalikan momentum bullish.

Pasar Saham Asia Melemah, Investor Tunggu Sinyal Baru

  • Saham Asia melemah tipis (antara 0,2–0,5%), terimbas oleh data aktivitas industri di China yang melambat serta kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga global.
  • Untuk pasar Indonesia, IHSG diprediksi bergerak hati-hati di kisaran 7.200–7.250—tergantung rilis data inflasi lokal dan tekanan eksternal.
Baca Juga :  Chelsea vs LAFC: Duel Strategi dan Rotasi Pemain di Laga Pembuka Grup D

Dolar AS Menguat, Rupiah Tertahan di Kisaran Rp16.450

  • Indeks dolar AS mencatat rebound setelah data tenaga kerja AS menunjukkan angka di atas perkiraan—memicu kekhawatiran The Fed akan menahan suku bunga.
  • Akibatnya, rupiah melemah tipis ke level Rp16.450/USD, meski masih stabil dibanding beberapa minggu lalu.

Strategi untuk Investor & Trader

  1. Kripto: Pantau area support US$105K–106K—mana tahu ada titik beli baru. Atau tunggu breakout di atas US$110K sebagai sinyal bullish kembali.
  2. Saham regional: Hindari over-leveraged stocks; sektor finansial dan energi bisa jadi alternatif defensif.
  3. Nilai tukar & devisa: Investor jangka pendek dapat manfaatkan dan spot rupiah di kisaran menengah + lindung nilai jika memasuki US$16.500+.

Pergerakan pasar saat ini dipicu oleh kombinasi antara data ekonomi terbaru dari AS/China dan spekulasi kebijakan The Fed. Trader disarankan untuk tetap waspada terhadap laporan inflasi dan pidato pejabat bank sentral dalam pekan ke depan, karena bisa menjadi katalis kuat bagi gerakan harga selanjutnya.

Baca Juga :  Mulai Hari Ini! Pemutihan Pajak Kendaraan DKI: Bebas Denda & Bunga Hingga 31 Agustus 2025

[LangsungKlik.id]

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x