Dunia Internasional Waspada, Harga Minyak Melonjak Imbas Konflik Iran-Israel
Bantu LangsungKlik.id Berkembang! Donate Here
LangsungKlik.id — Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas, membuat harga minyak dunia melonjak tajam. Harga minyak jenis Brent tercatat mencapai USD 93,25 per barel, naik lebih dari 3% hanya dalam sehari. Kenaikan ini didorong serangan balasan Iran terhadap sejumlah wilayah strategis di Israel, termasuk Tel Aviv, sebagai respons atas aksi militer Israel pekan lalu. Konflik tersebut menimbulkan kekhawatiran besar atas keamanan distribusi energi global, terutama di sekitar kawasan Selat Hormuz yang menjadi jalur vital pengiriman minyak dunia.
Pasar Global Bergejolak, Investor Lari ke Safe Haven
Efek domino langsung terasa di pasar keuangan global. Indeks saham di Asia dan Eropa terkoreksi, sementara harga emas melonjak sebagai alternatif investasi. Dolar AS turut menguat, mencerminkan kekhawatiran pelaku pasar terhadap eskalasi militer jangka panjang.
“Selama konflik belum mereda, harga minyak bisa terus bergerak naik,” kata analis energi global, Riko Setiawan. Ia menambahkan bahwa suplai bisa terganggu jika serangan terus meluas ke negara-negara tetangga.
Negara konsumen energi besar seperti China dan India menyerukan gencatan senjata, dan meminta PBB segera melakukan intervensi diplomatik. Sementara Amerika Serikat menyatakan siap melakukan mediasi terbatas agar ketegangan tak melebar ke skala regional yang lebih luas.
Ancaman terhadap Ekonomi Negara Berkembang
Harga minyak yang tinggi diprediksi membawa beban tambahan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pemerintah perlu mewaspadai potensi peningkatan subsidi energi dan dampaknya terhadap inflasi nasional. Selain itu, fluktuasi harga minyak juga akan memengaruhi nilai tukar rupiah dan beban APBN 2025.
Sejumlah ekonom menyarankan agar Indonesia memperkuat cadangan energi dan mempercepat bauran energi alternatif agar tidak terlalu bergantung pada minyak mentah global.