Gas Air Mata Kedaluwarsa Diduga Dipakai Aparat Saat Bubarkan Massa di Pati

Langsungklik.id .
Foto unggahan akun @Ary_PrasKe2 dari Patform X

LangsungKlik.id, Nasional – Sebuah foto yang diunggah akun X @Ary_PrasKe2 pada Rabu, (13/8/25) memicu kehebohan di media sosial. Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan caption: “TERNYATA Gas Air Mata Yang Ditembakkan Ke Rakyat Pati Menggunakan Amunisi KEDALUWARSA”.

Foto itu memperlihatkan selongsong gas air mata bertuliskan “MD-53-AR A1 TEAR GAS CS” dengan keterangan Use Before May 2016, menandakan amunisi tersebut sudah kedaluwarsa lebih dari 9 tahun. Selain tabung berwarna kuning, tampak pula tabung logam yang dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Banyak warganet mengecam penggunaan amunisi kedaluwarsa ini karena dinilai membahayakan kesehatan para pendemo. Salah satu netizen berkomentar di kolom balasan unggahan tersebut. “Gas air mata yang kadaluarsa dapat lebih berbahaya bagi kesehatan karena komponennya dapat terurai menjadi senyawa-senyawa yang lebih toksik.” Komen salah satu Netizen.

Baca Juga :  CEO OpenAI: ChatGPT Tidak Menjamin Privasi, Data Bisa Digunakan Secara Hukum

Gas air mata jenis CS mengandung bahan kimia ortho-chlorobenzylidene malononitrile yang bisa menyebabkan iritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan. Menurut Wikipedia (2025), studi di Venezuela oleh Mónica Kräuter menunjukkan bahwa gas air mata kedaluwarsa dapat terurai menjadi senyawa beracun seperti sianida oksida, fosgen, dan nitrogen. Zat-zat ini berpotensi menyebabkan kerusakan paru-paru, penyakit mata seperti glaukoma atau kebutaan permanen, serta gangguan kardiovaskular.

Dalam protes di Chili pada 2019–2020, beberapa orang dilaporkan kehilangan penglihatan akibat granat gas air mata yang mengenai secara langsung. Risiko ini lebih tinggi bagi kelompok rentan seperti penderita asma, gangguan jantung, wanita hamil, maupun mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis lainnya. Efek samping seperti perubahan menstruasi pada wanita juga dilaporkan sebagai masalah umum setelah terpapar gas air mata.

Baca Juga :  Mesin Irigasi Hanyut di Sungai Dukuhmencek Akhirnya Dievakuasi Warga dan Aparat

Menurut informasi dari pakar keamanan, masa simpan gas air mata biasanya hanya 3–5 tahun. Setelah itu, bahan kimia di dalamnya bisa terdegradasi dan tekanan tabung dapat berubah, sehingga meningkatkan risiko cedera dan bahaya toksik.

Hingga kini, aparat keamanan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait alasan penggunaan amunisi yang sudah melewati masa kedaluwarsa tersebut. Organisasi hak asasi manusia menyerukan investigasi mendalam dan transparansi atas insiden ini demi memastikan keselamatan publik dan akuntabilitas aparat. (*)



Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments