Gaza Akan Diduduki Sepenuhnya, Netanyahu Tegaskan Misi Bebaskan Sandera dan Hancurkan Hamas

Langsungklik.id .

LangsungKlik.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan telah mengambil keputusan kontroversial untuk menduduki seluruh wilayah Jalur Gaza. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi militer menyeluruh untuk membebaskan para sandera dan menghancurkan kekuatan Hamas secara total. Keputusan diambil pada Senin, (4/8/25), sehari sebelum rapat kabinet perang Israel.

Menurut laporan dari sumber internal pemerintahan Israel, operasi ini akan mencakup wilayah-wilayah yang sebelumnya belum tersentuh militer, termasuk area yang diyakini menjadi tempat penyanderaan oleh Hamas. Netanyahu menegaskan bahwa negaranya tidak akan mundur sebelum semua target tercapai, yaitu membebaskan sandera dan melumpuhkan Hamas sepenuhnya.

“Kami tidak akan berhenti sampai para sandera dibebaskan dan ancaman dari Hamas benar-benar dihapus dari Gaza,” tegas Netanyahu dalam pernyataan tertutup yang dikutip media setempat.

Rencana ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari Palestina dan komunitas internasional. Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk pendudukan ilegal. Mereka juga mendesak dunia internasional untuk segera mengambil tindakan guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

Baca Juga :  10.000 Lowongan Freelance Pendamping Halal, Target UMK Lewat IIHF 2025

Selain itu, berbagai negara dan organisasi kemanusiaan mendesak Israel agar membuka akses bantuan ke Gaza yang kini mengalami krisis kemanusiaan serius. Mereka khawatir, operasi berskala besar ini akan semakin memperparah kondisi warga sipil di wilayah tersebut.

Dari pihak Hamas, pernyataan keras dilontarkan oleh Osama Hamdan, yang menuduh Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan para sandera. Ia juga mengkritik negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, karena dianggap bersikap pasif dalam konflik yang terus memburuk. “Jika para sandera terluka atau tewas, tanggung jawab sepenuhnya ada pada Israel dan para pendukungnya,” ujarnya.

Di dalam negeri, tekanan juga datang dari keluarga para sandera dan warga Israel sendiri yang menuntut Netanyahu segera menyelesaikan krisis dengan pendekatan yang lebih aman dan manusiawi. Namun, hingga kini, tidak ada tanggapan resmi dari kantor perdana menteri terkait kecaman maupun peringatan internasional tersebut.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Turun Rp12.000 per Gram Hari Ini, Ada Apakah?

Situasi di Gaza dilaporkan semakin genting, dengan peningkatan aktivitas militer di berbagai titik dan kekhawatiran bahwa pendudukan penuh bisa memicu konflik berkepanjangan di kawasan tersebut. [LangsungKlik.id]

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments