LangsungKlik.id – Petualangan Monkey D. Luffy menuju Laugh Tale digadang-gadang sebagai perjalanan paling menantang dalam sejarah Grand Line. Banyak penggemar One Piece menilai jalan yang ditempuh Luffy jauh lebih berat daripada Gol D. Roger, Raja Bajak Laut terdahulu. Apa saja alasannya? Berikut ulasannya.
Dunia yang Lebih Kacau dan Ketat dari Era Roger
Salah satu faktor terbesar yang membuat perjalanan Luffy lebih sulit adalah situasi dunia yang lebih kacau dan penuh tekanan dibanding era Roger. Pada masanya, Roger memang diburu Angkatan Laut, tetapi ancaman Pemerintah Dunia saat itu belum sebesar sekarang.
Kini, Pemerintah Dunia memperketat pengawasan terhadap siapapun yang mendekati rahasia abad kekosongan, poneglyph, dan senjata kuno. Cipher Pol Aigis Zero (CP0) bahkan secara aktif turun tangan untuk menghancurkan siapa pun yang mendekati kebenaran. Marine juga memiliki kekuatan tambahan berupa proyek SSG, pasukan Pacifista terbaru, hingga para admiral yang lebih brutal dan tanpa kompromi.
Luffy tak hanya melawan bajak laut lain, tapi juga berhadapan dengan kekuatan penuh Pemerintah Dunia yang siap mengorbankan apapun demi menutup tabir sejarah.
Rivalitas yang Lebih Sengit dan Berbahaya
Di era Roger, pesaing terkuat hanyalah Shiki Sang Singa Emas yang menantang dominasi Roger di lautan. Namun, Luffy kini berada di tengah generasi paling ambisius dengan para Yonko baru, rival sesama generasi terburuk (Worst Generation), hingga sisa-sisa kru Roger sendiri.
Marshall D. Teach alias Kurohige menjadi ancaman terbesar dengan kemampuan dua buah iblis mematikan, yang membuatnya sangat sulit dikalahkan. Belum lagi kehadiran Shanks, Buggy, dan sisa bajak laut generasi lama yang memiliki ambisi tak kalah besar. Eustass Kid, Trafalgar Law, dan kelompok lain juga memperebutkan One Piece, menciptakan kompetisi sengit di tiap langkah menuju Laugh Tale.
Persaingan ini membuat perjalanan Luffy bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang bertahan hidup menghadapi para raksasa lautan lainnya.
Beban Misi yang Lebih Besar daripada Sekadar Menemukan One Piece
Jika Roger hanya berfokus pada menemukan harta karun terbesar, One Piece, maka Luffy memikul misi yang lebih besar: kebebasan dunia. Roger memilih untuk tidak bertindak setelah menemukan kebenaran di Laugh Tale, meninggalkan pesan bagi generasi selanjutnya untuk menyelesaikan semuanya.
Kini, generasi itu adalah Luffy. Banyak pihak berharap dia bukan hanya menemukan One Piece, tapi juga mengubah dunia. Dia diharapkan membuka tabir sejarah yang ditutupi selama 800 tahun dan melawan hegemoni Pemerintah Dunia. Beban besar ini tentu memberi tekanan luar biasa bagi Luffy dan krunya, jauh lebih besar dari sekadar menjadi Raja Bajak Laut.
Menantang Takdir dan Ekspektasi Dunia
Luffy juga menantang takdir besar yang sudah lama diramalkan oleh banyak tokoh penting dalam cerita. Nama besar Roger, Joy Boy, dan kehendak D. membayangi setiap langkahnya. Berbeda dengan Roger yang relatif bebas memilih jalannya sendiri, Luffy seperti sudah ditetapkan menjadi sosok pembawa perubahan yang dunia tunggu-tunggu.
Ekspektasi ini membuat langkah Luffy selalu diawasi, selalu menjadi pusat perhatian, baik oleh teman maupun lawan. Setiap tindakannya akan menentukan masa depan dunia, sebuah beban yang jauh lebih berat dari yang pernah ditanggung Roger.
Kesimpulan: Jalan Sulit Menuju Takhta Raja Bajak Laut
Perjalanan Luffy menuju Laugh Tale memang jauh lebih sulit dibanding Roger. Dunia yang lebih kacau, rivalitas yang lebih sengit, tekanan dari Pemerintah Dunia, hingga ekspektasi untuk mengubah dunia menjadi tantangan yang harus dia hadapi.
Namun, tekad kuat Luffy, dukungan kru Topi Jerami, serta keyakinannya pada kebebasan membuat banyak orang percaya dia mampu menaklukkan semua rintangan. Akankah Luffy mampu mencapai Laugh Tale dan mewujudkan impian sejatinya sebagai Raja Bajak Laut? Mari kita nantikan kelanjutan kisah epik ini di One Piece. [LangsungKlik.id]