LangsungKlik.id, Jember – Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jember, Nurhuda Candra Hidayat, menyoroti ketimpangan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Jember. Ia mendesak agar pemerintah daerah memperhatikan pembangunan hingga ke pelosok desa yang selama ini masih belum tersentuh.
Banyak Desa Belum Tersentuh Pembangunan
Pria yang akrab disapa Candra itu menegaskan bahwa masih banyak wilayah di pedesaan yang kondisinya memprihatinkan. Ia meminta agar Pemkab Jember tidak hanya memusatkan pembangunan di perkotaan, tetapi juga merata ke desa-desa.
“Karena masih ada wilayah pedesaan yang belum tersentuh pembangunan. Masih banyak jalan rusak bahkan belum pernah diaspal,” ujar Candra, Sabtu (6/9).
Menurutnya, kondisi jalan yang rusak parah selama bertahun-tahun tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah desa. Infrastruktur jalan seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten.
Contoh Desa Minim Infrastruktur
Candra mencontohkan, Desa Curahkalong dan Desa Tugusari hingga kini masih minim pembangunan infrastruktur. Ia menekankan bahwa meskipun desa memiliki anggaran, jumlahnya tidak cukup untuk memperbaiki seluruh kerusakan jalan yang ada.
“Kita semua tahu ada anggaran desa. Tapi kalau semua dilakukan oleh desa jelas tidak akan cukup,” ungkapnya.
Dampak Jalan Rusak Terhadap Ekonomi
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kondisi jalan yang rusak membuat aktivitas warga menjadi terhambat. Selain memperlambat akses, hal itu juga berdampak besar pada biaya operasional, terutama bagi petani yang harus mengirim hasil panennya ke pasar.
“Akses jalan itu pasti berdampak ke sektor perekonomian. Contoh para petani kopi di sana jika mau kirim barang itu biaya operasionalnya lebih besar karena jalan rusak karena kebutuhan bahan bakar dan waktu itu menentukan harga,” katanya.
Candra menyebut, potensi ekonomi masyarakat desa sebenarnya sangat tinggi. Hasil pertanian, khususnya kopi, menjadi salah satu komoditas unggulan dari wilayah pinggiran Jember.
“Padahal, masyarakat desa pinggiran dari sektor pertanian sangat luar biasa, salah satunya kopi dari tiga desa kurang lebih 2 ribu ton di tahun ini. Kalau dikalikan 60 itu sudah ketemu 120 miliar. Artinya perputaran uang di desa tersebut sangat tinggi,” jelasnya.
Dorong Pemerintah Daerah Prioritaskan Desa
Oleh sebab itu, ia menegaskan kembali bahwa pembangunan di pedesaan harus menjadi prioritas Pemkab Jember. Jika infrastruktur jalan diperbaiki, maka akses distribusi akan lebih lancar dan kesejahteraan masyarakat desa pun bisa meningkat.
Dengan pemerataan pembangunan, kata Candra, masyarakat desa tidak hanya akan lebih mudah beraktivitas, tetapi juga dapat menikmati hasil ekonomi secara maksimal. (*)