LangsungKlik.id,Jember – Warga Kabupaten Jember terpaksa menghabiskan waktu seharian untuk mengantre BBM di sejumlah SPBU sejak Minggu (27/7/2025). Gangguan distribusi terjadi akibat penutupan jalur Gumitir yang merupakan jalur utama pengiriman bahan bakar dari Terminal BBM Banyuwangi.
Antrean panjang terlihat di SPBU Jalan Ahmad Yani, Gajah Mada, hingga Patrang. Warga mulai mengantre sejak subuh demi mendapatkan Pertalite atau Solar, yang jumlahnya mulai terbatas sejak akhir pekan lalu.
“Saya antre dari jam lima pagi, baru bisa isi jam delapan. Itu pun dibatasi maksimal Rp50 ribu,” kata Wahyu, pengemudi ojek online asal Kaliwates.
Penutupan Jalur Gumitir Hambat Pengiriman
Penutupan jalur nasional Gumitir akibat longsor dan proyek rehabilitasi jembatan membuat distribusi BBM ke Jember terganggu. Truk tangki yang biasanya mengirim dari Terminal BBM Banyuwangi terpaksa memutar lewat jalur alternatif yang lebih jauh, bahkan menghadapi kemacetan hingga 40 kilometer di Pelabuhan Ketapang.
Menurut Sales Brand Manager Pertamina Area Jember, Hendra Saputra, pengiriman BBM mengalami keterlambatan karena kendaraan tangki kesulitan kembali ke depot untuk pengisian ulang. Akibatnya, stok BBM di SPBU Jember hanya tersisa sekitar 40 persen dari kebutuhan normal.
Bupati Jember Ambil Langkah Koordinasi
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait langsung berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengalihkan suplai BBM dari jalur lain seperti Surabaya dan Malang.
“Distribusi BBM akan dialihkan dari jalur Malang dan Surabaya. Hari ini sudah mulai masuk. Insya Allah dua hari ke depan pasokan kembali normal,” ujar Fawait saat meninjau lapangan, Minggu (27/7/2025).
Pemkab juga mengerahkan petugas dari Dishub dan Satpol PP untuk memantau distribusi serta mencegah praktik penimbunan di lapangan.
Harga Eceran Naik, Warga Tetap Antre Pertalite
Sebagian masyarakat mencoba beralih ke Pertamax, namun tingginya harga membuat mereka tetap memilih Pertalite. Di beberapa SPBU, pembelian dibatasi agar stok merata. Sementara itu, harga BBM eceran di luar SPBU melonjak, seperti Pertalite botolan yang naik dari Rp12.000 menjadi Rp15.000–Rp18.000 per liter.
“Kalau terus beli Pertamax, biaya operasional nggak nutup. Makanya tetap antre meskipun lama,” keluh Yuli, pengemudi ojek lainnya.
Antrean Mulai Berkurang, Tapi Warga Masih Waspada
Hingga Senin pagi (28/7), beberapa SPBU mulai menerima pasokan tambahan dari Surabaya dan Malang. Namun, antrean belum sepenuhnya terurai. Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan panic buying.
“Kami terus pantau dan pastikan distribusi berjalan lancar. Diharapkan dalam dua hari ke depan sudah kembali normal,” tutup Fawait.