LangsungKlik.id – Dua mata uang kripto terpopuler, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hingga Rabu, 18 Juni 2025, keduanya masih berada dalam fase tren koreksi harga yang menekan sentimen pasar kripto secara menyeluruh.
Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin hari ini berada di kisaran USD 64.800, turun sekitar 4% dalam sepekan terakhir. Sementara itu, harga Ethereum terkini jatuh ke level USD 3.380, mengalami penurunan hampir 6% dalam periode yang sama.
Para analis menilai pelemahan ini dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, seperti ketidakpastian global, kebijakan moneter The Fed, serta aksi ambil untung dari investor setelah lonjakan harga beberapa waktu lalu. Di sisi lain, penguatan dolar AS juga turut memberi tekanan tambahan pada pasar aset digital.
Minim Sentimen Positif, Volume Perdagangan Kripto Ikut Melemah
Penurunan harga tidak hanya terjadi pada Bitcoin dan Ethereum, tetapi juga berdampak pada volume transaksi harian di bursa kripto utama yang mulai menunjukkan penurunan signifikan. Hal ini mengindikasikan banyak pelaku pasar memilih menahan diri dan bersikap lebih konservatif dalam menghadapi volatilitas saat ini.
Dominasi Bitcoin dalam kapitalisasi pasar juga mulai tergerus, membuka ruang bagi altcoin, meski sebagian besar juga masih terjebak dalam tekanan jual. Kondisi ini menandakan bahwa tren koreksi belum selesai, dan pelaku pasar masih menanti pemicu kuat untuk memulai reli baru.
Investor disarankan tetap menerapkan manajemen risiko yang ketat serta melakukan riset mendalam sebelum melakukan transaksi, mengingat harga aset kripto saat ini sangat sensitif terhadap isu makroekonomi global.
Prediksi Pergerakan Harga Bitcoin dan Ethereum Pekan Ini
Melihat pola grafik mingguan, banyak analis memperkirakan bahwa harga Bitcoin dan Ethereum masih berpotensi mengalami tekanan di jangka pendek. Level support BTC diperkirakan berada di kisaran USD 63.000, sementara ETH diprediksi akan menguji titik support di USD 3.200 jika tekanan jual berlanjut.
Namun, sejumlah pengamat menyebut bahwa jika terjadi rebound teknikal dan muncul kabar positif dari regulator atau institusi keuangan besar, maka harga bisa kembali ke jalur penguatan. Momentum itu kemungkinan baru akan terbentuk mendekati akhir bulan atau saat rilis data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat.
“Kalau BTC bisa bertahan di atas USD 65.000 dan ETH tetap di atas USD 3.300, potensi pantulan akan mulai terlihat,” ujar Dimas Anwar, analis dari Jakarta Blockchain Institute.
Untuk sementara, investor disarankan lebih fokus pada strategi dollar-cost averaging (DCA) dan menghindari keputusan impulsif. Pasar kripto saat ini sedang berada dalam fase transisi, dan keputusan jangka pendek bisa berdampak besar terhadap portofolio. [LangsungKil.id]