LangsungKlik.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada perdagangan Kamis (17/7/2025), menembus level 7.287,02 atau naik 1,32%. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, serta kesepakatan tarif perdagangan Indonesia–Amerika Serikat yang lebih rendah.
Sepanjang perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.275,34, dengan total transaksi mencapai Rp14,29 triliun dan volume perdagangan sebanyak 24,37 miliar saham. Investor asing juga mencatatkan net buy lebih dari Rp600 miliar.
Sektor teknologi menjadi penopang utama kenaikan indeks dengan lonjakan 7,21%, disusul infrastruktur yang naik 2,54% dan transportasi 1,91%. Saham-saham perbankan besar, emiten teknologi, serta beberapa saham IPO terbaru juga mencatatkan kenaikan signifikan di tengah optimisme pasar.
Kebijakan BI yang menurunkan suku bunga dinilai memberi ruang bagi sektor perbankan meningkatkan penyaluran kredit dengan biaya lebih rendah, sekaligus memperkuat daya beli masyarakat. Di sisi lain, tercapainya kesepakatan tarif perdagangan Indonesia–AS di level 19% dari ancaman sebelumnya 32% turut memperkuat sentimen pelaku pasar.
Analis dari IndoPremier, Lanjar Nafi, menyebut pemangkasan suku bunga akan menjadi katalis positif jangka pendek bagi IHSG. “Dengan kombinasi kebijakan moneter akomodatif dan perbaikan hubungan dagang, IHSG berpeluang menguji level resistance di kisaran 7.350–7.500 dalam beberapa pekan ke depan,” ujarnya.
Meski demikian, investor tetap diimbau berhati-hati karena indikator teknikal menunjukkan pasar mulai mendekati area jenuh beli. Strategi akumulasi selektif pada sektor-sektor defensif seperti perbankan, konsumer, dan energi masih disarankan.
IHSG kini berada di jalur penguatan bulanan, dengan sentimen domestik yang relatif kondusif. Pergerakan indeks selanjutnya diperkirakan akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi dan perkembangan ekonomi global. [LangsungKlik.id]