Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Ketegangan Regional Meningkat Tajam

Langsungklik.id .

LangsungKlik.id – Pemerintah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagai respons atas serangan militer Amerika Serikat terhadap wilayahnya. Ancaman ini memicu kekhawatiran global karena Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran strategis yang dilalui sekitar 20% pasokan minyak dunia setiap harinya.

Pernyataan keras ini disampaikan oleh Komandan Garda Revolusi Iran pada Senin (23/6/2025), beberapa jam setelah Iran menuding AS melakukan serangan udara yang menargetkan fasilitas militer di Provinsi Hormozgan. Iran menilai aksi militer tersebut sebagai bentuk agresi terang-terangan terhadap kedaulatannya.

“Jika ancaman terhadap keamanan nasional kami terus berlanjut, maka kami tak segan untuk menutup Selat Hormuz. Dunia akan merasakan dampaknya.” ujar Mayor Jenderal Hossein Salami dalam pernyataan resmi yang dikutip media pemerintah Iran.

Langkah ini sontak menimbulkan kekhawatiran di pasar energi global. Harga minyak mentah melonjak tajam akibat kabar tersebut. Di Indonesia, harga emas ikut terkerek naik karena investor memburu aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian geopolitik.

Baca Juga :  7 Pekerjaan Freelance Paling Dicari di Tahun 2025: Peluang Besar untuk Kerja Online

Sementara itu, juru bicara Pentagon membantah tuduhan bahwa serangan udara AS ditujukan untuk memprovokasi Iran. Menurutnya, serangan tersebut merupakan upaya mempertahankan pasukan AS di kawasan yang kerap menjadi target milisi pro-Iran.

Selat Hormuz merupakan jalur sempit yang menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. Setiap hari, sekitar 17 juta barel minyak mentah dan produk turunannya melewati selat ini, menjadikannya titik krusial bagi keamanan energi global.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Teheran, Dr. Reza Mahdavi, mengatakan bahwa meskipun Iran memiliki kemampuan militer untuk mengganggu lalu lintas di Selat Hormuz, tindakan itu bisa memicu reaksi militer besar-besaran dari AS dan sekutunya.

“Penutupan Selat Hormuz akan dianggap sebagai tindakan perang. Konsekuensinya sangat besar, baik bagi Iran maupun stabilitas kawasan” ujar Mahdavi.

Saat ini, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat guna membahas eskalasi di Teluk Persia. Negara-negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Jepang menyuarakan keprihatinan mendalam serta menyerukan deeskalasi segera.

Baca Juga :  Cara Cerdas Memilih Laptop Sesuai Kebutuhan: Panduan Biar Nggak Salah Pilih

Ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz menjadi babak baru ketegangan dengan Amerika Serikat dan membuka potensi krisis energi global. Situasi ini akan terus dipantau oleh komunitas internasional, sembari berharap jalan diplomasi tetap terbuka. [LangsungKlik.id]

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments