Ironi Amerika Serikat: Menyerang Iran, Kini Ketar-Ketir Ancaman Penutupan Selat Hormuz

Langsungklik.id .

LangsungKlik.id – Setelah melancarkan serangan udara ke wilayah Iran, Amerika Serikat kini berada dalam posisi sulit. Negeri adidaya itu justru mulai menunjukkan kekhawatiran serius terhadap rencana Iran yang mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital yang menjadi nadi perdagangan minyak dunia.

Selat Hormuz dikenal sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk dan paling strategis secara global. Sekitar seperlima dari total pasokan minyak dunia melewati selat ini setiap hari. Ketegangan melonjak usai AS melakukan serangan militer yang menargetkan situs di Provinsi Hormozgan, dengan dalih membendung ancaman dari kelompok milisi yang disebut didukung Iran.

Namun Iran tak tinggal diam. Sejumlah anggota parlemen menyebut bahwa opsi menutup Selat Hormuz bisa segera diambil jika kedaulatan negara terus dilanggar. Opsi ini disebut sudah masuk dalam pembahasan Dewan Keamanan Nasional Iran dan menunggu keputusan tertinggi dari Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei.

Baca Juga :  Gedung Posyandu Anyelir 14B dan Balai RW 016 Alam Hijau Diresmikan, Warga Diimbau Rawat Bersama

Pernyataan tersebut sontak mengguncang pasar global. Ironisnya, Amerika Serikat—yang sebelumnya bersikap ofensif—kini justru mengimbau Iran untuk tidak menutup jalur tersebut. “Kami meminta Iran menjaga stabilitas kawasan dan memastikan kelancaran arus perdagangan.” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS.

Jika Selat Hormuz ditutup, dampaknya tak main-main. Pasokan minyak dunia terancam terganggu, harga energi bisa melonjak, dan tekanan inflasi akan meningkat di banyak negara, termasuk sekutu utama AS. Negara-negara besar seperti Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara Uni Eropa juga ikut menyuarakan keprihatinan.

Harga minyak global langsung merespons situasi ini. Minyak Brent naik tajam ke level US$81,40 per barel, tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Emas juga menguat karena investor memburu aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik.

Langkah ofensif Amerika Serikat terhadap Iran kini berbalik menjadi tekanan balik. Ancaman penutupan Selat Hormuz membuat AS mengambil sikap lebih lunak. Situasi ini mencerminkan kontradiksi kebijakan luar negeri AS—dari penyerang menjadi pihak yang cemas terhadap konsekuensi dari tindakannya sendiri. [LangsungKlik.id]

Baca Juga :  Tips Mudah Cek Sertifikat Tanah Online Lewat HP, Praktis dan Cepat

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments