LangsungKlik.id – Rusia menyatakan siap mendukung penuh proyek energi nuklir Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di St. Petersburg, Kamis (20/6/2025) lalu. Dukungan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa kerja sama strategis antara Indonesia dan Rusia kini mengarah pada sektor teknologi tinggi, khususnya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Melalui perusahaan nuklir milik negaranya, Rosatom, Rusia menawarkan bantuan teknologi, pelatihan sumber daya manusia, hingga skema pembiayaan untuk mendukung pengembangan nuklir sipil di Indonesia. Proyek ini akan menjadi bagian penting dalam upaya Indonesia melakukan transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
“Kami siap membantu Indonesia mengembangkan energi nuklir untuk keperluan damai. Rusia memiliki pengalaman panjang dan teknologi aman yang bisa kami tawarkan.” ujar Putin, dikutip dari pernyataan resmi Kremlin
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja sama ini sangat strategis. Pemerintah menargetkan PLTN pertama Indonesia mulai beroperasi sekitar tahun 2032, sebagai bagian dari upaya mencapai net zero emission pada 2060. Selain sektor energi, teknologi nuklir juga direncanakan digunakan untuk pertanian dan kesehatan.
Sementara itu, Rusia dan Indonesia juga menjajaki pembentukan dana investasi bersama senilai 2 miliar euro, serta memperluas kolaborasi di bidang perdagangan, pertahanan, dan energi migas.
Saat ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama kementerian teknis tengah mempersiapkan studi kelayakan PLTN, termasuk aspek regulasi dan keselamatan. Pemerintah memastikan bahwa pembangunan PLTN akan mempertimbangkan faktor lingkungan dan penerimaan publik.
Dengan dukungan Rusia, proyek nuklir Indonesia berpeluang menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah energi nasional. Jika terealisasi, Indonesia akan menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang memanfaatkan energi nuklir secara komersial.