LangsungKlik.id, Nasional – Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menjadi sorotan publik setelah video emosional karyawan beredar luas di media sosial awal September 2025. Video menampilkan karyawan saling berpelukan dan menangis, memicu spekulasi adanya PHK besar-besaran di perusahaan rokok terbesar Indonesia ini.
Meski viral, manajemen Gudang Garam membantah kabar tersebut. Adib Musyafa, Kepala HRD PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban, menegaskan hingga saat ini tidak ada PHK atau rencana serupa. Ia menyatakan operasional perusahaan berjalan normal dan merasa kaget mendengar kabar tersebut.
Namun, Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) menyebut ada 308 buruh terdampak kebijakan efisiensi perusahaan, berupa pensiun dini dan penghentian kontrak kerja. Ketua Umum FSP RTMM-SPSI, Sudarto, menegaskan buruh yang terdampak bukan anggota serikat pekerja yang dipimpinnya.
Kabar PHK ini muncul di tengah penurunan kinerja keuangan Gudang Garam. Pada semester I 2025, perusahaan mencatat laba bersih Rp120,2 miliar, turun 87% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan juga menurun dari Rp50,02 triliun menjadi Rp44,36 triliun, sementara biaya produksi tetap tinggi.
Meski manajemen menegaskan tidak ada PHK massal, isu ini tetap menjadi perhatian publik. Penurunan kinerja dan isu efisiensi karyawan mencerminkan tantangan industri rokok di Indonesia, termasuk regulasi cukai yang tinggi dan persaingan dengan rokok ilegal. (*)